Thursday, December 21, 2017

TEKNOLOGI BARAT DAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA (Ilmu Alamiah Dasar)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    ...Latar Belakang
Teknologi barat kini sudah merambak di Indonesia. Dan teknologi itu juga     sudah maju dan memberi banyak manfaat kepada masyarakat. Teknologi barat mempunyai banyak nilai positif bagi kita. Namun juga terdapat dampak negatif dari teknologi itu. Di karenakan salah dalam penggunaan manfaatnya.
Dan permasalahan yang dihadapi dewasa ini tidak hanya permasalahan perkembangan teknologi yang tiada batas, namun juga permasalahan lingkungan.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan masalah sebagai berikut:
1.       Bagaimana kita mengetahui perkembangan teknologi barat yang ada saat ini?
2.       Apa saja dampak yang ditimbulkan dari teknologi barat?
3.      Bagaimana kita menanggulangi kerusakan pada lingkungan hidup saat ini?

C.    Tujuan..
1.      untuk mengetahui perkembangan teknologi barat..
2.      untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya teknologi barat
3.      untuk mengetahui cara-cara penanggulangan kerusakan yang ditimbulkan dari teknologi barat

BAB II
PEMBAHASAN

..TEKNOLOGI BARAT DAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA

1.      Teknologi Barat
Teknologi berasal dari kata yunani, tecno yang berarti seni atau keterampilan. Dari kata inilah diturunkan kata teknik dan teknologi. Tekni artinya cara atau metode untuk memperoleh keterampilan dalam bidang tertentu, sedangkan teknolgi mempunyai banyak arti, antara lain: penerapan ilmu untuk petunjuk praktis. Cabang ilmu tentang penerapan tersebut dalam praktek dan industri.
Adapun secara lengkap teknlogi adalah pemanfaatan ilmu untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Beberapa ciri teknologi adalah: teknologi tidak bergerak dalam suatu bidang saja. Teknologi merupakan landasan dasar bagi perkembangan industri modern, dan juga sebagai mata tombak kekuatan ekonomi.
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, khususnya mesin.
Sesungguhnya tak ada seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari pengaruh teknologi. Setiap saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita kenakan adalah hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua melalui proses iptek yang luar biasa runtut, kendaraan yang kita naiki, tanpa kecuali adalah sosok iptek, tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang lalu untuk membantu mereka dalam berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh manusia CroMagnon puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh manusia di lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam sekitar 6.000 tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan bisa ditemui di desa maupun di kota. Ada di negara kontinental dan ada pula di negara kepulauan.
Dalam kehidupan manusia saat ini, tidak dapat di lepaskan dari peran ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua orang dapat merasakan begitu banyaknya kemudahan yang dapat di nikmati. Orang dapat berperjalanan jauh dalam waktu singkat dengan alat transportasi seperti pesawat terbang, dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya beribu-ribu kilometer dengan telepon, mengerjakan sesuatu dengan ringan karena di temukannya alat-alat penunjang dan masih banyak lagi.
Pada tahap awal semua kegiatan ilmu pengetahuan alam masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan gejala-gejala alam. Selanjutnya kegiatan itu berusaha untuk memberikan dan menjelaskan cara berlangsungnya gejala alam tersebut,  tetapi masih bersifat kualitatif. Dengan kata lain ilmu pengetahuan alam masih berfsifat deskriptif dan kuantitatif. Pernyataan kuantitatif ini pada awalnya cukup memadai, tetapi karena kurang cermat dan eksak, pada pernyataan ini sering menyesatkan.
Pada tahap selanjutnya dengan berkembangnya ilmu matematika, kegiatan ilmu pengetahuan alam bersifat simulatif dan kuantitatif. Disamping itu kegiatan ilmu pengetahuan alam yang menggunakan metode keilmuan, yang antara lain bersifat terbuka untuk di uji kebenarannya  menjadi ilmu pengetahuan yang dinamis.
a.       Tahap deskriptif dan kualitatif
Pernyataan yang bersifat kualitatif ini kadang-kadang merupakan pengetahuan yang memadai dan bermanfaat terutama di bidang metode kuantitatif belum dapat berkembang. Sebagai contoh adalah kaidah dalam ilmu sosial kebanyakan masih berupa pernyataan  yang bersifat kualitatif. Ini disebabkan kesulitan dalam teknik pengukuran terhadap gejala sosial. Namun sedikit demi sedikit kesulitan ini dapat di atasi, sehingga ahli-ahli dalam ilmu sosial dewasa ini telah memasuki tahap yang bersifat kuantitatif.
b.   Tahap Simulatif dan Kuantitatif
Sifat kuantitatif ini dapat meningkatkan daya kontrol dan daya ramal dari ilmu serta dapat memberikan jawaban yang lebih eksak. Dengan demikian, akan menghasilkan pemecahan masalah  sehingga menjadi lebih seksama, cermat, tepat dan hasilnya lebih mendekati kebenaran. Dengan kata lain, pengetahuan yang diperoleh melalui metode kuantitatif menjadi lebih di andalakan.
c.   Ilmu Pengetahuan Alam bersifat Dinamis
Telah dikemukakan bahwa kegiatan ilmu pengetahuan alam berawal dari pengamatan dan pencatatan yang baik terhadap gejala alam pada umumnya, maupun dalam percobaan laboratorium. Dari pengamatan tersebut manusia berusaha merumuskan konsep prinsip, hukum dan teori. Dan rumusan itu masih terbuka kesempatan untuk di uji kebenarannya.

Dari teori yang telah ada dibuka kemungkinan untuk melakukan experiment yang baru. Kemudian dari data yang baru itu mungkin masih mendukung teori yang lama. Tetapi juga ada kemungkinan tidak cocok, sehingga perlu disusun teori yang baru.
Demikianlah proses ilmu pengetahuan alam berlangsung terus hingga terdapat mekanisme kontrol yang bersifat terbuka utuk selalu di uji kembali. Dan bersifat kumulatif. Pengetahuan yang diperoleh selau bertumpuh diatas dasar-dasar sebelumnya, dalam kerangka yang bersifat kumulatif. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan alam berkembang secara dinamis.
Jadi, proses ilmu pengetahuan alam yang dinamis ini dikarenakan menggunakan metode keilmuan, dimana peranan teori dan experiment saling komplementer dan saling memperkuat.
https://www.youtube.com/watch?v=zrPjBYEp8Sw 
2.      Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam semua bidang kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial, dan religi. Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan.
Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas. Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Namun kemajuan sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Walau bagaimanapun, perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi modern yang canggih telah mewarnai kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlomba menghasilkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara itu telah muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan.
Keadaan dunia pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan dan ketakutan setiap orang yang memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda kehancuran dunia semakin nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya udara dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku manusia, semakin seringnya terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang menuju jurang kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya ini.
3.      Usaha Manusia Untuk Mengatasinya..
Ada beberapa cara untuk menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup diantaranya yaitu:
a.       Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
b.      Usaha Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
c.       Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.
d.      Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli tanaman.
     
Untuk masa mendatang manusia berusaha mencari sumber daya energi nonkonvensional, seperti energi matahari yang diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari  itu dengan beribu-ribu fotosel. Energi Panas Bumi pun mulai dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik denngan mengubahnya menjadi uap air, begitu juga dengan energi angin dan energi pasang surut laut. Gas metan yang dibakar untuk kompor di dapur atau untuk keperluan lain adalah salah satu pemanfaatan Energi Biogas dengan memanfaatkan sampah dari jagad hidup dengan cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu didapatkan dari kotoran kerbau atau sapi. Bahkan sampah organic sebagai energi biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar, panasnya yang timbul dipakai untuk memanaskan air/ketel uap. Uap yang timbul dipakai untuk menggerakkan generator listrik.

https://www.youtube.com/watch?v=_7-F9ZSX6VQ
BAB III
PENUTUP
A.    ..Kesimpulan
1.      Teknlogi adalah pemanfaatan ilmu untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
2.       Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya mesin.
3.      Masalah Hidup Akibat Teknologi: Pencapaian Kemakmuran dan Perluasan Kemudahan. Dampak terhadap penyalahgunaan Sumber Daya Alam. Dampak terhadap transportasi dan komunikasi. Dampak terhadap peningkatan kesehatan. Dampak terhadap sumber daya manusia.
4.      Teknologi memberiksn jasanya yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka. Nyaris semua bidang kehidupan kita bergantung pada hasil teknologi. Maka terjadilah dehumanisasi, mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk berpikir kreatif.
5.      Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
B.     Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, kami berharap supaya pembaca termasuk kelompok kami sendiri lebih bisa memahami mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, khususnya tentang teknologi barat dan masalah lingkungan hidup serta upaya penanggulangannya.
                                                           

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi abu.., A.Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan kelima. Jakarta: Rineka Cipta. 2008
Aly abdullah, Rahma eny. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. 1993
Aly abdullah, Rahma eny. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan keempat belas. Jakarta: Bumi Aksara. 2008
Mas’ud Ibnu, Prayogo Joko. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan pertama. Bandung: Pustaka Setia.1998
Mawardi, Hidayati nur. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya. Cetakan ketiga. Bandung: Pustaka setia. 2004



No comments:

Post a Comment