BAB I
PENDAHULUAN
A. ...Latar Belakang
Teknologi barat kini sudah
merambak di Indonesia. Dan teknologi itu juga sudah maju dan memberi banyak manfaat
kepada masyarakat. Teknologi barat mempunyai banyak nilai positif bagi kita.
Namun juga terdapat dampak negatif dari teknologi itu. Di karenakan salah dalam
penggunaan manfaatnya.
Dan permasalahan yang
dihadapi dewasa ini tidak hanya permasalahan perkembangan teknologi yang tiada
batas, namun juga permasalahan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana kita
mengetahui perkembangan teknologi barat yang ada saat ini?
2.
Apa saja dampak
yang ditimbulkan dari teknologi barat?
3.
Bagaimana
kita menanggulangi kerusakan pada lingkungan hidup saat ini?
C.
Tujuan..
1.
untuk mengetahui perkembangan
teknologi barat..
2.
untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari adanya teknologi barat
3.
untuk mengetahui cara-cara
penanggulangan kerusakan yang ditimbulkan dari teknologi barat
BAB II
PEMBAHASAN
..TEKNOLOGI BARAT DAN
MASALAH LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA
1. Teknologi Barat
Teknologi berasal dari
kata yunani, tecno yang berarti seni atau keterampilan. Dari kata inilah
diturunkan kata teknik dan teknologi. Tekni artinya cara atau metode untuk
memperoleh keterampilan dalam bidang tertentu, sedangkan teknolgi mempunyai
banyak arti, antara lain: penerapan ilmu untuk petunjuk praktis. Cabang ilmu
tentang penerapan tersebut dalam praktek dan industri.
Adapun secara lengkap
teknlogi adalah pemanfaatan ilmu untuk pemecahan suatu masalah dengan cara
mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala
nilai yang ada. Beberapa ciri teknologi adalah: teknologi tidak bergerak dalam
suatu bidang saja. Teknologi merupakan landasan dasar bagi perkembangan
industri modern, dan juga sebagai mata tombak kekuatan ekonomi.
Perkembangan teknologi
berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi
Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali
dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi:
Diskripsi Tentang Seni-Seni, khususnya mesin.
Sesungguhnya tak ada
seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari pengaruh teknologi. Setiap
saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita kenakan adalah
hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua
melalui proses iptek yang luar biasa runtut, kendaraan yang kita naiki, tanpa
kecuali adalah sosok iptek, tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita
pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu
dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah
dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang lalu untuk membantu mereka dalam
berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh manusia
CroMagnon puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan
berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh
manusia di lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam
sekitar 6.000 tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan
bisa ditemui di desa maupun di kota. Ada di negara kontinental dan ada pula di
negara kepulauan.
Dalam kehidupan manusia saat ini, tidak dapat di
lepaskan dari peran ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua orang dapat merasakan
begitu banyaknya kemudahan yang dapat di nikmati. Orang dapat berperjalanan
jauh dalam waktu singkat dengan alat transportasi seperti pesawat terbang,
dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya beribu-ribu
kilometer dengan telepon, mengerjakan sesuatu dengan ringan karena di
temukannya alat-alat penunjang dan masih banyak lagi.
Pada tahap awal semua kegiatan ilmu pengetahuan
alam masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan gejala-gejala alam.
Selanjutnya kegiatan itu berusaha untuk memberikan dan menjelaskan cara berlangsungnya
gejala alam tersebut, tetapi masih bersifat
kualitatif. Dengan kata lain ilmu pengetahuan alam masih berfsifat deskriptif
dan kuantitatif. Pernyataan kuantitatif ini pada awalnya cukup memadai, tetapi
karena kurang cermat dan eksak, pada pernyataan ini sering menyesatkan.
Pada tahap selanjutnya dengan berkembangnya ilmu
matematika, kegiatan ilmu pengetahuan alam bersifat simulatif dan kuantitatif.
Disamping itu kegiatan ilmu pengetahuan alam yang menggunakan metode keilmuan,
yang antara lain bersifat terbuka untuk di uji kebenarannya menjadi ilmu pengetahuan yang dinamis.
a.
Tahap deskriptif dan kualitatif
Pernyataan yang bersifat kualitatif ini
kadang-kadang merupakan pengetahuan yang memadai dan bermanfaat terutama di
bidang metode kuantitatif belum dapat berkembang. Sebagai contoh adalah kaidah
dalam ilmu sosial kebanyakan masih berupa pernyataan yang bersifat kualitatif. Ini disebabkan
kesulitan dalam teknik pengukuran terhadap gejala sosial. Namun sedikit demi
sedikit kesulitan ini dapat di atasi, sehingga ahli-ahli dalam ilmu sosial
dewasa ini telah memasuki tahap yang bersifat kuantitatif.
b. Tahap Simulatif
dan Kuantitatif
Sifat kuantitatif ini dapat meningkatkan daya
kontrol dan daya ramal dari ilmu serta dapat memberikan jawaban yang lebih
eksak. Dengan demikian, akan menghasilkan pemecahan masalah sehingga menjadi lebih seksama, cermat, tepat
dan hasilnya lebih mendekati kebenaran. Dengan kata lain, pengetahuan yang
diperoleh melalui metode kuantitatif menjadi lebih di andalakan.
c. Ilmu Pengetahuan
Alam bersifat Dinamis
Telah dikemukakan bahwa kegiatan ilmu pengetahuan
alam berawal dari pengamatan dan pencatatan yang baik terhadap gejala alam pada
umumnya, maupun dalam percobaan laboratorium. Dari pengamatan tersebut manusia
berusaha merumuskan konsep prinsip, hukum dan teori. Dan rumusan itu masih
terbuka kesempatan untuk di uji kebenarannya.
Dari teori yang telah ada dibuka kemungkinan
untuk melakukan experiment yang baru. Kemudian dari data yang baru itu mungkin
masih mendukung teori yang lama. Tetapi juga ada kemungkinan tidak cocok,
sehingga perlu disusun teori yang baru.
Demikianlah proses ilmu pengetahuan alam
berlangsung terus hingga terdapat mekanisme kontrol yang bersifat terbuka utuk
selalu di uji kembali. Dan bersifat kumulatif. Pengetahuan yang diperoleh selau
bertumpuh diatas dasar-dasar sebelumnya, dalam kerangka yang bersifat
kumulatif. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan alam berkembang secara dinamis.
Jadi, proses ilmu pengetahuan alam yang dinamis
ini dikarenakan menggunakan metode keilmuan, dimana peranan teori dan
experiment saling komplementer dan saling memperkuat.
https://www.youtube.com/watch?v=zrPjBYEp8Sw
2. Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan satu
paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam semua bidang
kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial, dan religi.
Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek telah
membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam.
Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi
yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya
selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung
bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi
dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki
berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan.
Dengan teknologi, hujan
dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah
memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia
dari sesamanya.
Perubahan mendasar
dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan.
Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial,
ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan
jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di
tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk
lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa
implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran
kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas. Tapi, munculnya
Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua
millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini
dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era
Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang
statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil
daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas
wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik
berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan
tergantikan.
Namun kemajuan sains
barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan
sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang
mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi
barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak
buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada
kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains
dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada
prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran
dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan
tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam
prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Walau bagaimanapun,
perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi modern yang canggih telah mewarnai
kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlomba menghasilkan
penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara itu telah
muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan.
Keadaan dunia pada abad
21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan dan ketakutan setiap orang yang
memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda kehancuran dunia semakin
nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya lapisan ozon,
meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya udara
dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku
manusia, semakin seringnya terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa
menakutkan lainnya. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka
tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang menuju jurang kehancuran global yang
akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya ini.
3. Usaha Manusia Untuk Mengatasinya..
Ada beberapa cara untuk
menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup diantaranya yaitu:
a. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian
tanah, antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan
terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang
Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
b. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan
dengan cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air,
penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi
pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti
terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
c. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara dilakukan
terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas.
Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan
hutan kota sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan
bermotor, diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan
bermotor.
d. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian
hutan, usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan
beberapa varietas asli tanaman.
Untuk masa
mendatang manusia berusaha mencari sumber daya energi nonkonvensional,
seperti energi matahari yang diubah menjadi energi listrik
dengan jalan menangkap cahaya matahari itu dengan beribu-ribu fotosel. Energi
Panas Bumi pun mulai dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik
denngan mengubahnya menjadi uap air, begitu juga dengan
energi angin dan energi pasang surut laut. Gas metan yang
dibakar untuk kompor di dapur atau untuk keperluan lain adalah salah satu
pemanfaatan Energi Biogas dengan memanfaatkan sampah dari jagad
hidup dengan cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu
didapatkan dari kotoran kerbau atau sapi. Bahkan sampah
organic sebagai energi biomassa yang digunakan sebagai bahan
bakar, panasnya yang timbul dipakai untuk memanaskan air/ketel uap.
Uap yang timbul dipakai untuk menggerakkan generator listrik.
BAB III
PENUTUP
A.
..Kesimpulan
1.
Teknlogi adalah pemanfaatan ilmu
untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai
dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
2.
Istilah teknologi sendiri untuk
pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku
berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya mesin.
3.
Masalah Hidup Akibat
Teknologi: Pencapaian Kemakmuran dan Perluasan Kemudahan. Dampak terhadap
penyalahgunaan Sumber Daya Alam. Dampak terhadap transportasi dan komunikasi.
Dampak terhadap peningkatan kesehatan. Dampak terhadap sumber daya manusia.
4.
Teknologi memberiksn jasanya yang
sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi,
teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka.
Nyaris semua bidang kehidupan kita bergantung pada hasil teknologi. Maka
terjadilah dehumanisasi, mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai
makhluk berpikir kreatif.
5.
Pelestarian lingkungan hidup adalah
usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan
dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
B.
Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, kami berharap supaya pembaca termasuk
kelompok kami sendiri lebih bisa memahami mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar,
khususnya tentang teknologi barat dan masalah lingkungan hidup serta upaya
penanggulangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi abu.., A.Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan kelima. Jakarta:
Rineka Cipta. 2008
Aly abdullah, Rahma eny. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ketiga.
Jakarta: Bumi Aksara. 1993
Aly abdullah, Rahma eny. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan keempat belas.
Jakarta: Bumi Aksara. 2008
Mas’ud Ibnu, Prayogo Joko. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan pertama.
Bandung: Pustaka Setia.1998
Mawardi, Hidayati nur. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya.
Cetakan ketiga. Bandung: Pustaka setia. 2004
No comments:
Post a Comment