Saturday, July 30, 2016

PENELITIAN KUALITATIF



BAB II
PENELITIAN KUALITATIF

  A.    PENELITIAN KUALITATIF
1.      DEFINISI ..PENELITIAN KUALITATIF
Moleong setelah melakukan analisis terhadap beberapa definisi penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri sebagai sisntesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi , tindakan, dll. secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dahn dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
2.      ASUMSI PENELITIAN KUALITATIF
Anggapan yang mendasari penelitian kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 7). Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembangan selama proses penelitian.

  B.     ..KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).
a.       Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottomup). Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b.      Perspektif emic/partisipan sangat iutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c.       Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku. Rancangan pene-litian berkembang selama proses penelitian.
d.      Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.
e.      Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f.        Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g.       Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h.      Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i.         Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.
  C.    ..PROCEDUR PENELITIAN KUALITATIF
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80).
a.       Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b.      Mengumpulkan data di lapangan.
c.       Menganalisis data.
d.      Merumuskan hasil studi.
e.       Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

  D.    ..TIPE-TIPE KUALITATIF
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaiu : phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research (Johnson, 2005 : 8).
a.       Phenomenology : a form of qualitative research in which the researcher attempts to understand how one or more individuals experience a phenemenon.
b.      Ethnography : is the form of qualitative research that focuses on describing the culture of a group of people.
c.       Case study research : is a form of qualitative research that focused on providing a detailed account of one or more cases.
d.      Grounded theory : is a qualitative approach to generating and developing a theory form data that the researcher collects.
e.       Historical research : research about events that occurred in the past

PENELITIAN KUANTITATIF



BAB II
..PENELITIAN KUANTITATIF

   A.    PENELITIAN KUANTITATIF
1.      Definisi Penelitian Kuantitatif
Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
2.      Asumsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005). a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi. b. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku.

   B.     ..KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF
Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150) :
a.       Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau topdown), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b.      Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari halhal yang bersifat subjektif.
c.       Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d.      Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
e.       Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
f.       Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan baku.
g.      Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
h.      Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
i.        Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.

   C.    ..TIPE – TIPE PENELITIAN KUANTITATIF
Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78).
a.       Penelitian deskriptif
b.      Penelitian korelational
c.       Penelitian kausal komparatif
d.      Penelitian tindakan
e.       Penelitian perkembangan
f.       Penelitian eksperimen

   D.    ..METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khusunya kuantitatif analitik adalah metode dedutif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya.
Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan c) melakukan
verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual.
Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
a.       Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktorfaktor yang terkait di dalamnya.
b.      Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.
c.       Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d.      Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis, yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.
e.       Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.

Pengertian Penelitian



BAB II
PENELITIAN

A.    ..PENGERTIAN PENELITIAN
            1.      Tinjauan secara Etimologis
Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re berarti kembali  atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau menemukan makna. Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 29)
           2.      Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44)
a.       Penelitian dapat dirumuskan sebagai pendekatan ilmiah pada pengkajian masalah.
b.      Penelitian merupakan usaha sistematis dan objektif untuk mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.
           3.      Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)
a.       Penelitian dengan mengunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research).
b.      Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur observasi (empiris) dan nalar (rasional).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur penalaran dan observasi untuk menemukan, memferivikasi, dan memperkuat teori serta untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan.

B.     ..TUJUAN PENELITIAN
Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan kesimpulan tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di atas dapat diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut.
1.      Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni (pure science).
2.      Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied sciences)

C.    ..UNSUR-UNSUR PENELITIAN
Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan secara fungsional. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1.      permasalahan
2.      teori dan konsep-konsep ilmiah
3.      variabel
4.      hipotesis (fakultatif)
5.      populasi, sampel, dan teknik sampling
6.      data
7.      instrumen pengumpul data
8.      teknik analisis data.[1]




[1]  Drs. Kuntjojo, M. Pd, Metodologi Penelitian, (Kediri, 2009), p. 10.