PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
..Latar Belakang
Dalam
agama islam, pendidikan itu memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Oleh karena
itu ajaran islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang
wajib hukumnya bagi pria dan wanita, dan berlangsung seumur hidup, semenjak
ayunan sampai ke lihang lahat.
Pendidikan
menyandang misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan berproses sejalan dengan
dinamikanya hidup serta perubahan-perubahan yang terjadi. Sebagai akibat logisnya
maka pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dan kajian, baik secara
konseptual maupun operasionalnya,
Pemikiran
dan kajian tentang pendidikan dilakukan oleh para ahli dalam berbagai sudut
tinjauan dan disiplin ilmu seperti agama, filsafat, sosiologi, ekonomi,
politik, sejarah, dan antropologi. Sudut tinjauan ini menyebabkan lahirnya
cabang ilmu pengetahuan kependidikan yang berpangkal dari sudut tinjauannya,
yaitu pendidikan agama, filsafat pendidikan, sosiologi pendidikan, sejarah
pendidikan, ekonomi pendidikan, politik pendidikan dan sebagainya.
Maka
dari itu sangat diperluhkan untuk mempelajari tentang pengertian filsafat
pendidikan Islam guna untuk menambah wawasan mengenai perihal tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa arti dari filsafat, pendidikan dan islam?
2.
Apa pengertian dari filsafat pendidikan islam?
C.
..Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui arti dari filsafat, pendidikan
dan islam
2.
Untuk mengetahui pengertian dari filsafat
pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arti Filsafat,
Pendidikan dan Islam.
Filsafat
Pendidikan Islam mengandung 3 (tiga) komponen kata, yaitu filsafat, pendidikan
dan Islam.. Untuk memahami pengertian Filsafat Pendidikan Islam akan lebih baik
jika dimulai dari memahami makna masing-masing komponen kata untuk selanjutnya
secara menyeluruh dari keterpaduan ketiga kata tadi dengan kerangka pikir
sebagai berikut:
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yang dikenal dengan kata philosophia
yang berasal dari dua unsur kata, yaitu philo yang berarti cinta dan
kata sophia yang berarti kearifan, hikmah, kebijaksanaan, keputusan
ataupun pengetahuan yang benar.[1]
Dari akar kata ini, maka dapat disimpulkan bahwa, secara harfiah filsafat dapat
diartikan sebagai cinta akan kebenaran atau kebijaksanaan.
Tetapi
filsafat bukanlah sekedar kebenaran, hikmah dan atau kebijaksanaan itu sendiri,
tetapi lebih cinta kepada kebenaran atau kebijaksanaan yang tentu ditunjukkan
pada upaya hati-hati dan serius yang dilakukan oleh seseorang melalui tata cara
yang dapat dipertanggungjawabkan dalam menggunakan daya pikir kritisnya guna
untuk meraih kebenaran, kebaikan atau kebijaksanaan sejati.
Secara istilah, filsafat mengandung banyak
pengertian sesuai sudut pandang para ahli yang bersangkutan diantaranya:
1.
Dr. H. Hasbullah Bakry, menentukan rumusan,
bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia
dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mengetahui pengetahuan itu.
2.
Sedangkan Kant, mengatakan bahwa filsafat
adalah pokok dan pangkal segala pengetahuan dan pekerjaan.[2]
Pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia
dewasa untuk mendewasakan peserta didik agar menjadi manusia mandiri dan
bertanggung jawab baik terhadap dirinya maupun segala sesuatu di luar dirinya,
orang lain, hewan dan sebagainya. Ikhtiar mendewasakan mengandung makna sangat
luas, transfer pengetahuan dan keterampilan, bimbingan dan arahan penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan pembinaan kepribadian, sikap moral dan
sebagainya.
Demikian pula peserta didik, tidak hanya
diartikan manusia muda yang sedang tumbuh dan berkembang secara biologis dan
psikologis tetapi manusia dewasa yang sedang mempelajari pengetahuan dan
keterampilan tertentu guna memperkaya kemampuan, pengetahuan dan keterampilan
dirinya juga dukualifikasikan sebagai peserta didik. Hadari Nawawi (1988)
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Dengan redaksi yang
berbeda, Hasan Langgulung (1986) mengartikan pendidikan sebagai usaha untuk
mengubah dan memimndahkan nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam suatu masyarakat.
Islam menurut Harun Nasution (1979) adalah
segala agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam adalah agama yang seluruh ajarannya bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Hadis dalam rangka mengatur dan menuntun kehidupan
manusia dalam hubungannya dengan Allah, sesame manusia dan dengan alam semesta.[3]
https://www.youtube.com/watch?v=zrPjBYEp8Sw
B.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan Islam diartikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mengkaji secara menyeluruh dan mendalam kandungan makna
dan nilai-nilai al-Qur’an/ al-Hadis guna merumuskan konsep dasar
penyelenggaraan bimbingan, arahan dan pembinaan peserta didik agar menjadi
manusia dewasa sesuai tuntunan ajaran islam.[4]
Abuddin Nata (1997) mendefinisikan Filsafat
Pendidikan Islam sebagai suatu kajian filosofis mengenai berbagai masalah yang
terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadis
sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli khususnya filosof muslim sebagai
sumber sekunder. Selain itu, Filsafat Pendidikan Islam dikatakan Abuddin Nata
suatu upaya menggunakan jasa filosofis, yakni berfikir secara mendalam,
sistematik, radikal dan universal tentang masalah-masalah pendidikan, seperti
masalah manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode dan lingkungan dengan menggunakan
al-Qur’an dan al-Hadis sebagai dasar acuannya. Tanpa mempersoalkan apakah
Filsafat Pendidikan Islam itu sebagai aktifitas berfikir mendalam, menyeluruh
dan spekulatif atau ilmu pengetahuan yang melakukan kajian menyeluruh, mendalam
dan spekulatif mengenai masalah-masalah pendidikan dari sumber wahyu Allah,
baik al-Qur’an maupun al-Hadis, paling tidak terdapat 2 hal pokok yang patut
diperhatikan dari pengertian Filsafat Pendidikan Islam:
1.
Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif
terhadap kandungan al-Qur’an/al-Hadis dalam rangka merumuskan konsep dasar
pendidikan islam. Artinya, Filsafat Pendidikan Islam memberikan jawaban
bagaimana pendidikan dapat dilaksanakan sesuai sengan tuntunan nilai-nilai
Islam.
2.
Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif dalam
rangka mengatasi berbagai probelam yang dihadapi pendidikan islam. Misalnya
ketika suatu konsep pendidikan islam diterapkan dan ternyata dihadapkan kepada
berbagai problema, maka ketika itu dilakukan kajian untuk mengatasi berbagi
problema tadi.
BAB III
PENUTUP
A.
..Kesimpulan
Filsafat
adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan,
alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap
manusia itu seharusnya setelah mengetahui pengetahuan itu.
Pendidikan
adalah ikhtiar atau usaha manusia dewasa untuk mendewasakan peserta didik agar
menjadi manusia mandiri dan bertanggung jawab baik terhadap dirinya maupun
segala sesuatu di luar dirinya, orang lain, hewan dan sebagainya. Islam adalah
agama yang seluruh ajarannya bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadis dalam rangka
mengatur dan menuntun kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Allah, sesama
manusia dan dengan alam semesta.
Filsafat
Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas befikir menyeluruh dan mendalam dalam
rangka merumuskan konsep, menyelenggarakan dan/atau mengatasi berbagai problem
Pendidikan Islam dengan mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam
al-Qur’an dan al-Hadis.
Pemikiran
dan kajian tentang Filsafat Pendidikan Islam menyangkut 3 hal pokok, yaitu:
penelaah tentang filsafat, pendidikan dan penelaah tentang islam.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya,.. Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2000.
Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan,
Bandung : PT. Refika Aditama, 2000.
Ahmad Syar’i, Filsafat
Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2005.
No comments:
Post a Comment