Saturday, January 6, 2018

TEORI EVOLUSI/EVALUASI (Ilmu Alamiah Dasar)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula pertama di bumi sehingga para ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang berbeda-beda baik dari segi Al-Qur’an maupun dari segi ilmu barat, salah satunya adalah Darwin mengemukakan mekanisme bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain. Pengikut darwin-isme menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu karena sasarannya adalah rekayasa reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para pakar ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri sehingga membuat kita bingung darimana asal manusia yang sebenarnya. Manusia diciptakan lebih sempurna dari makhluk lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul kita, agar kita menyadari dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan ke bumi yang seluas ini. Tentunya dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan lebih menjalankan semua tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya kepada-Nyalah kita akan kembali. Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi barat tidak sama dengan teori Al-Qur’an padahal sukses tidaknya penelitian tersebut ditentukan oleh akal dan wahyu sehingga apabila keduanya dipadukan akan mencapai sebuah kebenaran.
Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi menganggap bahwa penelitian tersebut hanya semata-mata asal mula kehidupan sehingga menghambat kepada pemikir-pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia berkembang. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas tentang teori evaluasi dan juga rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.

A.    Rumusan Masalah
1.      Apakah teori evaluasi itu ?
2.      Bagaimana teori evaluasi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam ?
3.      Apakah rekayasa reproduksi itu ?
4.      Bagaimana rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam?

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui teori evaluasi.
2.      Untuk mengetahui teori evaluasi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.
3.      Untuk mengetahui tentang rekayasa reproduksi.
4.      Untuk mengetahui rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    TEORI EVOLUSI
 Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif adalah  Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif) adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.

B.     TEORI EVOLUSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN ISLAM

1.      Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat

Teori Evolusi telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah. Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk dari proses Evolusi, akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan ide (gagasan) dan fakta. Berikut teori dari para ilmuan mengenai evolusi makhluk hidup :

a)            Lamarck
Idenya mengenai evolusi, dituangkan di dalam buku berjudul “philosophic zoologique”.dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan:
1.            Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada cirri-ciri atau sifat yangdiwariskan
2.            Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3.            Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang.
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi ), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang  telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi kturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka dia akan mengalami kepunahan.

b)           Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.

c)            Coun de buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.

d)           Wasmann
Menyatakan bahwa evolusi merupakan masalah genetika. Evolusi adalah gejala seleksi alam.
e)            De vries
Menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen.

f)             Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia menyatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organism dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

g)            Charles Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak ada makhluk yang sungguh-sungguh sama makhluk yang tidak sama harus berkopetensi untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal-usul kehidupan dan spesies berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia menyatakan bahwa species makhluk hidup berdasarkan dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam buku the origin  of species, by means of natural selection. Garis besar dari buku Darwin ini meliputi :
1.            Semua makhluk hidup yang ada merupakan hasil keturunan dari makhluk hidup yang mengalami modifikasi;
2.            Menyajikan sejumlah fakta yang dianggap oleh Darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan tidak cukup dengan teori penciptaan khusus [Kimball, 1992:h.760].
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari makhluk hidup yang mirip kera melalui bukunya the descent of man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah cirri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari fosil-fosil pendukung argumentnya.
 Pada hakikatnya semua temuan dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata milik suatu ras manusia atau spesies kera.

2.      Teori Evolusi Menurut Islam
Menurut Al-Qur’an, Allah SWT menciptakan manusia dengan empat cara yaitu :
a.             Nabi adam As telah diciptakan dari tanah liat (Q.S Al-Maidah 5:26)
b.            Siti hawa telah diciptakan dari tulang rusuk nabi Adam (Q.S An-nisa 4:1)
c.             Nabi isa as diciptakan tanpa ayah (Q.S Maryam 19:34)
d.            Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan percantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S Al-qiyamah75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya dengan konsep kejadian makhluk selain manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa dan berbeda. Penciptaan manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah makhluk yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik.
sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya…” (Q.S At-Tin 95:4).
Kecuali itu, manusia memiliki insting (naluri ) dan melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan makhluk Allah yang lain.
“ dan sesungguhnya kami memuliakan anak-anak adam, kami angkat mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang kami ciptakan”. ( Q.S Al-israk 17: 70).
Proses penciptaan manusia menurut islam secara jelas di terangkan dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an secara gambang menerangkan bagai mana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut Al-Qur’an di ciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan islah turab ( tanah gemuk atau soil), atau thin ( lempung ) atau sari pati lempung ( min sulatin min thin ). Firman allah dalam Al-Qur’an Surat Assajadah 32 ayat 7-8:”
Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina ( air mani ).” ( Q.S Assajadah 32: 7-8 ).
Selanjutnya dalam surat Al furQan ayat 54, Allah SWT. Berfirman:
“ dan dia menciptakan manusia dari air, lalu ia jadikan manusia itu keturunan ( pertalian darah ) dan hubungan pernikahan ( musaharah ). Dan adalah tuhanmu maha kuasa. “ ( Q.S Surah Al-furqan 25: 54 ).
Dalam hala ini sabda rasulullah saw menyebutkan:
“kamu semua adalah dari anak-anak adam dan adam dari tanah.”
Dalam hadis lain rasulullah juga bersabda:
“ manusia itu dari anak-anak adam dan allah menciptakan adam dari tanah…”(HR Abu Daud )
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu nabi adam dengan demikian tiori yang di kemukakan, menurut pandangan islam perlu di kaji ulang, jika tidak maka tiori tersebut di katakan sebagai tiori yang mengada-ngada.

C.    REKAYASA REPRODUKSI
         Merupakan usaha manusia mengembang biakkan  makhluk hidup baru dengan cara tanpa meninggalkan reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya di lakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusiapun juga bisa.

D.    REKAYASA REPRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN ISLAM

1.      Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Rekayasa reproduksi antara lain:
a.      kloning
kloning dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang di lakukan secara aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme makhluk hidup melalui cara nonseksual. Menurut ilmu barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu tekhnik kloning yang sudah pernah di lakukan di scotlandia, Dr. Ian Willmud, yang menjadikan sel telur domba yang telah di rekayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut di namakan domba dolly.

b.      Kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara invitro. Merupakan tekhnik memeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan di kembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, kususnya untuk tanaman yang sulit di kembang biakkan secara generatif.
Salah satu contoh yang pernah di lakukan ilmuan barat, F.C. Steward yang menggunakan, eksplan wortel yang di kultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut di pindahkan kemedium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan planlet. Tekhnik ini juga dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.

c.       Bayi tabung
Rekayasa bayi tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang di lakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi buatan terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembang biakkan generatif.
Kita sering mendengar islah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain tekhnik bayi tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.

d.      Hibridasi
Hibridasi merupakan tekhnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan dua varietas yang memiliki sifat unggul. Cara ini sering di gunakan karna menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tekhnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tekhnik ini dapat di lakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah di budi dayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, anggrek.

e.       Inseminasi buatan
Inseminasi buatan atau sering di sebut kawin suntik ini merupakan tekhnik yang hanya membutuhkan seperma induk jantan yang kemudian di suntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang di butuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah ( -80° sampai -20° )

2.      Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Qur’an, pertimbangan moraldalam penelitian sangatlah penting.
Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. Misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“dan dia menundukkan untukmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmat pada nya. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir” (Q.S Al Jatsiyah 45:13)
Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan Al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran Al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-hajj ayat 5 allah berfirman, “kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.”

Dalam islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian kloning pada manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan adalah boleh sedangkan jika kloning terhadap iplikasi invidu manusia itulah yang dilarang. Oleh karenanya, penggunaan teknik kloning dalang dunia islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua teknik rekayasa reproduksi yang pernah dilakukan didunia barat memang banyak menyimpang dari ajaran Al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejarkan hasrat pribadi, tetapi islam mengajarkan untuk hidup nyamansesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuan di dunia barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya didunia islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran islam selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuan barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarkan pada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. Syariat islam harus dilakukan dengan baik. Bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuan barat tersebut.
         Selain membahas tentang kesehatan, ruang lingkup penbahasan islam juga tidak terlepas dari bidang biologis. Seperti teori evaluasi yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuan barat khususnya. Salah satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evaluasi manusia oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan darwin banyak menimbulkan kontreversi, khususnya di dunia islam. Teori yang dikemukakan sangat bertentanagan dengan ajaran islam. Adanya Pitechanthropus Erectus yang dianggap darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan suatu cara yang tidak bisa diterima dikalangan umat islam.menurut ajaran islam, manusia pertama di dunia adalah nabi Adam As. Hal ini adalah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh seluruh umat islam di dunia. Tidak hanya islam, agama lain pun serentak menentang teori Darwin.

B.     Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengharap respon dari  para teman-teman mahasiswa ataupun  dari dosen dan saran konstruktif dari siapa pun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya, khusunya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca lainnya Amin Yarabbal ‘alamin...



DAFTAR PUSTAKA

1.      Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad Xxi Antara Harapan, Tantangan Dan Pertentangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2.      Santoso, Begot. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.
3.      Tasmuji. Cholil. Suntikno Dan Vidiaga. 2012. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Dan Ilmu Budaya Dasar.Surabaya: Iain Sunan Ampel Press.
4.      Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam Dan Barat. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
5.      Yunus, Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin Dalam Pandangan Sains Dan Islam. Depok: Prestasi.


No comments:

Post a Comment