Sunday, January 7, 2018

KEBUDAYAAN PRIMITIF, AGRARIS DAN INDUSTRIAL (Ilmu Alamiah Dasar)




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat adalah suatu perwujudan  kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial ,dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah  atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu.[1]
Bagi setiap warga masyarakat akan lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat”dimana ia menjadi bagian daripadanya, dan masyarakat sebagai lembaga hidup bersama,bahkan tidak dapat dipisahkan daripada warga masyarakatnya  dengan segala hubungan dan interaksi yang berlangsung didalamnya.begitu juga intraksi yang terjadi di dalam masyarakat primitif,masyarakat agraris,dan masyarakat industrial.tiap masyarakat  tersebut telah memiliki ciri serta kebudayaan yang merupakan hasil dari masyarakat itu sendiri,baik itu adat istiadat bahasa ataupun kepercayaan .
B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan primitif
2.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan agraris
3.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan industrial

C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui serta memahami apa itu kebudayaan primitif
2.      Untuk mengetahui serta memahami apa itu kebudayaan agraris
3.      Untuk mengetahui serta memahami apa itu kebudayaan industrial



BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebudayaan Primitif
         Kebudayaan primitif dapat diartikan sebagai kebudayaan yang dimiliki masyarakat yang bersahaja dan sederhana,baik dilihat dari struktur sosial maupun kebudayaannya.dalam keudayaan yang dimiliki oleh masyarakat primitif penggunaan teknologi masih sangat terbatas,tidak mempunyai alat-alat modern,belum menggunakan sistem keuangan atau  dan belum tahu menulis dan membaca.setiap masyarakat mempunyai sistem ekonomi tersendiri sebagai cara untuk mendapatkan makanan. Ada masyarakat yang bertani dan berburu [2].
         Masyarakat primitif adalah masyarakat yang hidup di zaman sebelum ada pendidikan . mereka hidup dengan mengandalkan alam,tetapi tidak dikuasi oleh alam. Masyarakat primitif masyrakat yang sudah mempunyai akal.merekapun menemukan,belajar,dan mengambil keuntungan dari pengalaman hidup  mereka bersama alam.masyarakat yang belum mengenal tulisan sering kali dinamakan masyarakat primitif,sementara masyarakat yang sudah mengenal tulisan di sebut masyarakat  modern.
Ciri-ciri masyarakat primitif
a.       Mata pencahariannya berburu dan mencri buah-buahan di hutan
b.      Pada tingkatan diatasnya,mereka juga bercocok tanam baik berpindah-pindah atau menetap.
c.       Bertempat tinggl di gua atau di hutan sekalipun ada juga yang telah mengalami kemajuan dengan membuat rumah gubuk dalam satu komunitas
d.      Pengetahuan yang diajarkan adalah keterampilan yang mereka peroleh secara tradisi.

B. Kebudayaan Agraris
Dalam masyarakat kebudayaan agraris  yang masih kuat.mitos memegang peran sangat besar dalam iteraksi sosial.ia diperlukan dalam menjaga tradisi dan tindakan sosial yang bersifat altruistik (bertindak secara bersama-sama).hutan bisa selamat ,air bisa mengalir terus apabila dikaitkan dengan hal-hal mitologi,seperti ada makhluk penunggu dan sebagainya .akan tetapi,dalam budaya seprti ini sangatlah berbahaya. Menjaga mitos yang sangat berdampingan  dengan hal yang sangat berbahaya (gunung berapi yang siap meletus ,apabila sedikit saja keliru dalam menafsirkan hal ini,puluhan bahkan ratusan  jiwa pasti akan terjadi . disinilah,harus ada kearifan dalam menjaga harkat ,martabat ummat manusia[3] .
Ditinjau dari segi giografis desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu merupakan suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis,ssosial, ekonomi dan kultural yang saling berinteraksi antara unsur-unsur tersebut dan juga hubungannya dengan daerah lain. Menurut sutardjo kartohadikusumo,desa adalah suatu kesatuan hukum bertempat tinggalnya suatu masyarakat yang berkuasa dan mengadakan pemerintahan sendiri .menurut bintarto dalam bukunya suatu pengantar geografis desa ,1977 di jelaskan sebagai berikut :
Unsur-unsur desa iyalah
§  Daerah,dalam arti tanah-tanah yang berproduktif  dan yang tidak serta penggunanya.
§  Penduduk,meliputi jumlah,pertambahan,kepadatan persebaran dan mata pencarian penduduk setempat .
§  Tata kehidupan,dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan –ikatan pergaulan[4].
Maju mundunya sebuah desa tergantung dari tiga unsur ini yang dalam kenyataannya di tentukan oleh faktor usaha manusia(human efforts) dan tata geografis (geographical setting). Adapun menurut paul h.landis,desa adalah daerah yang penduduknya kurang dari 2.500  jiwa.
 Dengan ciri –ciri sebgai berikut:
a.       Mempunyai pergaulan yang saling mengenal antara beberapa ribu jiwa.
b.      Memiliki perhatian dan perasaan yang sama dan kuat tentang kesukaan terhadap adat kebasaan
c.       Memiliki cara berusaha (dalam hal ekonomi),yautu agraris pada umumnya ,dan sangat dipengaruhi oleh keadaan alam,seperyi:iklim, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang  bukan bersifat sambilan .
Jadi yang  dimaksud masyarakat perdesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah tertentu yang penghuninya mempunyai perasaan yang sama terhadap adat  kebiasaan yang ada ,serta menunjukkan adanya kekeluargaan di dalam kelompokm  mereka,seperyi gotong  royong  dan  tolong –menolong.Ciri –ciri masyarakat perdesaan
         Masyarakat perdesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama anggota  warga desa  sehingga seseorang merasa dirinya  merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat tempat ia tepati atau hidup,serta rela bekorban demi masyarakatnya, saling menghormati,serta mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama di dalam masyarakat terhadap keselamatan dan kebahagin bersama  adapun ciri –ciri masyarakat perdesaan antara lain :
·         Setiap warga menpaunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan warga masyarakat di uar batas- batas wilayahnnya.
·         Sistem kehidupan pad umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan sebagian besar warga masyarakat  perdesaan hidup dari pertanian.masyarakat homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama,adat istiadat dan sebagainya.
Kegiatan masyarakat desa.
         Salah satu ciri khas dalam kehidupan masyarakat desa adalah adanya semangat gotong royong yang tinggi . misalnya pada saat mendirikan rumah, memperbaiki jalan desa,mebuat saluran air dan sebagainya.gotong royong semacam ini lebih dikenal dengan sebutan kerja bakti, terutama menangani hal-hal yang bersifat kepentingan umum . ada juga gotong royong untuk kepentinga pribadi, misalnya mendirikan rumah ,pesta perkawinan dan kelahiran . pekerjaan gotong royong terdiri atas dua macam yaitu:
·         Kerja sama yang tmbulnya dari inisiatifwarga masyarakat itu sendiri(diistilahkan dari bawah,tanpa ada paksaan dari luar).
·         Kerja sama dari masyarakat itu sendiri, tapi berasal dari luar(biasa berasal dari ataspemerintah aparat desa )
Lebih dari 82% masyarakat idonesia tinggal di perdesaan dengan mata pencaharian agraris. Masyarakat perdesaan mempuyai pernilain yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi, merekka bukanlah masyarakat yang senang berdim tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan , tetapi sebaliknya. Pada umumnnya masyarakat desa sudah bekerja keras, namun mereka perlu diberikan pendorong yang dapat menaarik altivitas mereka, sehingga cara dan irama bekerjanya menjado evektif,efesien, dan kontinyu.

C. Masyarakat Industrial
         Pengertian indusria dalam konteks budaya ini, perlu dipahami secara mendalam  yang artinya bukan berarti industri dalam arti “pabrikasi” dan “masalisasi”. Namun budaya sebagai suatu kegiatan industri ang didalamnya mencakup pemahaman terpadu antara lain:
a.       Perencanaan (planning )dan pembangunan (devolopment )
b.      Pengelolaan (management )
c.       Pemasaran (markting )
d.      Investasi (investment )
e.       Pelestarian (conservation ).
Industri warisan budaya bangsa tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif, industri jenis ini menjadi aset tak terbatas yang sampai kapanpun tidak akan pernah lekang oleh zaman dengan catatan bahwa proses kreasi dan inovasi terus diberdayakan .
         Industri modern masuk ke indonesia pada masa penjajahan ketika masyarakat masih dalam kekuasaan yang kuat. Sebelumya, industri yang berkembang adalah kerajinan tangan yang dilakukan di rumah –rumah. Masuknya industri modern diterima oleh masyarakat, bukan hanya kekuasaan yang berpengaruh , melainkan juga sikap bangsa yang terbuka menerima perubahan.
         Desa sebagai basis  masyarakat mendapat pengaruh dari industri ini . dilihat dari ruangnya pengalh fungsian lahan –lahan pertanian menjadi areal industrial menimbun beberpa hal tersendiri berkurangnya lahan prtanian di pulau jawa mengakibatkan banyak orang kehilangan kesempatan hidup mapan dengan bekerja di sektor agraris. Dengan kemampuan terbatas menyerap tenaga kerja, industri malah menimbulkan pengangguran dalam jumlah yang meningkat[5].
         Budaya istimewa akibat industrilisasi adalah materialisme, segala sesuatu dinilai dengan kebendaan. Budaya ini harus berbenturan dengan budaya bangsa indonesia yang sangat memegang norma –norma sosial. Hubungan intrapersonal masyarakat semakin renggang atau diartikan dengan cara lain, tolong menolong  dalam menyelesaikan urusan yang dihadapinya (korupsi dan kolusi ).
         Namun disisi lain industrilisasi memberikan perubahan pola pikir masyarakat. Masyarakat mulai memperhatikan pendidikan, manfaat menabung, demokkrasi dalam kekeluarga,dan memberikan banyak kesempatan bagi wanita dalam aktifitas. Perubahan juga terjadi dalam memandang urusan agama, misalnya banyaknya orang islam dalam berusaha sekuat tenaga, menunaikan haji, sekalipun sekali seumur hidup . walaupun tekat ini kurang kuat di masyarakat, karena derasnya arus moderenisasi sehingga lebih mementingkan kebendaan dari pada kerohanian.
         Industrilisasi di indonesia memberikan karakteristik karena harus berhadapan dengan budaya bangsa yang kuat. Disisi lain. Bangsa indonesia masih senang mencari intisari masyarakatnya sendiri menjadi suatu kebenaran pribadi yang dipegang kuat. Dengan demikian, apa yang benar di luar indonesia  tidak perlu berlaku i sini. Pandangan ini yang seharusnya di jaga dalam menghadapi  situasi masa depan sehingga tercipta keadaan yang saling memengaruhi  antara indutri dengan intisari budaya bangsa indonesia.
         Pada perencanaan pembangunan di negara berkembang termasuk indonesia. Pada umumnya dalam merumuskan pembangunan tidak lain adaklah sebagian upaya untuk memajikan suatu masyarakat. Mereka berfikir bahwa masyarakat mereka yang agrarisharus di ubah menjadi masyarakat yang bercorak industrial. Usaha itu disebut sebagai proses transformasi masyarakat industrial.
         Proser transformasi adalah proses perubahan secara mendasar dan besar –besaran yang dilakukan untuk mengubah basis ekonomi, sosial dan politik,yang dari semula bercorak pertanian agraris menuju kehidupan industrial. Proses transformasi masyarakat di negara agraris pada dasarnya mencakup tiga macam perubahan ,yaitu:
·         Perubahan ekonomi yang relatif stabil
·         Perubahan kelembagaan politik sosial dari ilmu tradisional menuju modern.
·         Perubahan kelembagaan politik menuju demokrasi
Ketiga jenis perubahan tersebut harus berjalan secara bersama-sama dan terkait satu sama lain untuk memperoleh perubahan mendasar dalam basis ekonomi. Proses transformasi masyarakat agraris menuju industrial hanya akan terjadi kalau ada campur tangan yang terencana dan sistemasitis dari pemerintah atau negara.
Dalam hal ini, industrialisasi yang dimaksud adalah setiap setiap usaha dan strategi yang dilakukan pemerintah untuk menjaga basis ekonomi masyarakat dari semula bercorak agraris pertanian menuju industrilisasi yang perekonomiannya berbasiskan pada produksi, kebijaksanaan industrilisasi ini merupakan prioritas dalam perubahan ekonomi yang membawa perubahan pada orientasi perilaku masyarakat ini menjadi semakin rasional.
Kehidupan masyarakat industrial adalah kehidupan didalam masyarakat perkotaan. Karenanya untuk membicarakan kebudayaan industrial maka kita akan berbicara mengenai kkebudayaan masyarakat kota.
Beberapa ahli megrtikan koa sebgai suatu himpunan penduduk bertempat tinggal di dalam pusat ekonomi, pemerintah,kesenian dan ilmu pengetahuan.
Adapun ciri –ciri masyarakat kota adalah :
·         Jumlah penduduk besar dan padat,terutama di pesat kota.
·         Mempuyai penduduk yang beraneka ragam karena asala usul mereka yang berlainnan.
·         Penduduknya lebih dinamis, banyak mengadakan perubahan kerjaan, mudh berpindah tempat tinggal, dan sebagainya.
·         Lebih cepat,lebih bebas dan mudah bergerak,lebih cepat menerima dan membuang sesuatu yang baru.peradaban macam ini memberikan kepada mereka sesuatu perasaan harga diri yang besar[6].
Keadaan kota dengan bermacam corak hidup seperti diatas menarik masyarakat perdesaan untuk melakukan urbanisasi. Akibatnya, terjadi berbagai masalah sosial, baik bagi kota yang dituju maupun desa yang ditinggalkan.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan peradaban manusia terasa begitu cepatnya, kita tentunya mengenal masyarakat primitif,pada era itu seseprang untuk mendapatkan suatu barang harus di tukar dengan barang lagi (batrer), kemudian meningkat ke masyarakat agraris, kemudian masyarakat industri.maju mundurnya sebuah desa bergantung dari tiga unsur ini yang dalam kenyataannya ditentukan oleh faktor usaha manusia (human efforts) dan tata geografi (deographical sitting ). Adapun menurut paul H. Landis, des adalah daerah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri –ciri yaitu mempunyai pergaulan yang saling mengenal antara beberapa ribu jiwa, memiliki perhatian dan perasaan yang sama dan kuat tentang kesuakaan terhadap adat kebiasaan,memiliki cara berusaha (dalam hal ekonomi ), yaitu agraris pada umumnya, dan sangat dipengaruhi oleh keadaan alam,seperti:iklim,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris bersifat sembilan.

B. Saran
         Perlu dikaji lebih dalam lagi,tentang kebudayaan primitif,agraris, dan industrial. Dalam berbagai aspek kehidupan agar mendapatkan  tujuan yang optimal yang lebih akurat,dan diharapkan kepada pembaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.  
   

DAFTAR PERPUSTAKAAN

·         Mawardi dan nur hidayati.2006.IAD-ISDIBD. Bandung:pustaka setia wahyu,ramdani.2008.ilmu budaya dasar,bandung :pustaka setia.
·         http:// gigilip.uin-suka.ac.id/3158/1/BAB %201,%20V.pdf.



[1] Htt://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22763/4/chapter%20I.pdf
[2] Ramdani wahyu.ilmu budaya dasar .(bandung;2008 )hal 270.
[3] Ramdani wahyu Ilmu Budaya Dasar.(bandung ;2008 ) hal 270

[4] http://digilib.uin-suka.ac.id/3158/1/BAB%20I,%20V.pdf
[5] ibid
[6] Mawardi dan nur hidayati.IAD-ISD-IBD.Bandung Pustaka Setia.halaman 194

No comments:

Post a Comment