BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama setelah periode bayi yang
baru lahir dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi
baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk
membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat
tidak berdaya.
Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara
berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak
berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari
setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa
bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda
dengan awal masa bayi.
Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tak berdaya,
maka semakin umum orang menanamkan masa bayi selama dua tahun itu
sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan.
Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya
sehinggarelative mandiri. Oleh karenanya, kami akan membahas secara lebih
luas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana tugas
Perkembangan pada masa bayi?
2.
Bagaimana Perkembangan
kognitif bayi usia 0-2 tahun?
3.
Bagaimana perkembangan
psikososial bayi usi 0-2 tahun?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tugas Perkembangan pada masa bayi.
2. Mendeskripsikan perkembangan kognitif bayi usia 0-2 tahun
3. Mendeskripsikan perkembangan psikososial bayi usi 0-2 tahun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tugas Perkembangan Pada Masa Bayi
Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu
dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Robert Y.Havighurst, tugas
Perkembangan adalah tugas yang terdapat pada sutu tahap kehidupan seseorang,
yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya
yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan
kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan
tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
Tugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas
yang berasal dari pertumbuhan fisik. Misalnya, kesiapan fisik balita
membuatnya mulai belajar berjalan dan bicara. Keterampilan itu akan diperlukan untuk
tahap perkembangan selanjutnya. Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan
kepribadian. Yang ini terkait dengan pertumbuhan sistem dan aspirasi.
Misalnya, di usia SD mulai muncul kesadaran akan perbedaan kelompok sosial dan
ras, maka di usia ini ada tugas perkembangan untuk menyikapi dengan tepat
perbedaan tersebut. Dan yang ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan
masyarakat. Contohnya di usia SD , anak diharapkan sudah bisa baca tulis, dan
sebagainya.
Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan
yang sebaiknya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya seperti tugas yang berkaitan dengan perubahan kematangan.,
persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat
untuk pemenuhan dan kebahagian hidupnya. Tugas-tugas perkembangan pada usia 0
sampai 6 bulan, yaitu :
a. Belajar berjalan pada usia 9-15 bulan
b. Belajar makan makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar buang air besar dan kecil
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam
h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang
lain.
i.
Belajar mengadakan
hubungan baik dan buruk serta
pengembangan kata hatii.
B. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget (dalam Papalia, Diane, & Olds, 1989), kognitif
adalah suatu pikiran yang dapat menyusun aktivitas dan dapat melakukan adaptasi
terhadap lingkungan.
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi
pada waktu bayi lahir sampai sekitar berumur 2 tahun.
Tahap ini disebut tahap sensorimotor oleh Piaget. Pada tahap
sensorimotor, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak
terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamak, mendengar, membau
(mencium) dan lain-lain. Pada tahap sensorimotor, gagasan anak mengenai suatu
benda berkembang dari periode “belum mempunyai gagasan” menjadi “ sudah
mempunyai gagasan”. Gagasan mengenai benda sangat berkaitan dengan konsep anak
tentang ruang dan waktu yang juga belum terakomodasi dengan baik. Struktur
ruang dan waktu belum jelas dan masih terpotong-potong, belum dapat
disistematisir dan diurutkan dengan logis.
Menurut Piaget, mekanisme perkembangan
sensorimotor ini menggunakan proses asimilasi dan akomodasi. Tahap-tahap
perkembangan kognitif anak dikembangkan dengan perlahan-lahan melalui proses
asimilasi dan akomodasi terhadap skema-skema anak karena adanya masukan,
rangsangan, atau kontak dengan pengalaman dan situasi yang baru.
Piaget membagi tahap sensorimotor dalam enam
periode, yaitu:
·
Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode paling awal tahap sensorimotor adalah
periode refleks. Ini berkembang sejak bayi lahir sampai sekitar berumur 1
bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi lebih banyak bersifat refleks,
spontan, tidak disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang bayi
didasarkan pada adanya rangsangan dari luar yang ditanggapi secara
refleks.
·
Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)
Pada periode perkembangan ini, bayi mulai
membentuk kebiasan-kebiasaan awal. Kebiasaan dibuat dengan mencoba-coba dan
mengulang-ngulang suatu tindakan. Refleks-refleks yang dibuat diasimilasikan
dengan skema yang telah dimiliki dan menjadi semacam kebiasaan, terlebih dari
refleks tersebut menghasilkan sesuatu. Pada periode ini, seorang bayi mulai
membedakan benda-benda di dekatnya. Ia mulai mengadakan diferensiasi akan
macam-macam benda yang dipegangnya. Pada periode ini pula, koordinasi tindakan
bayi mulai berkembang dengan penggunaan mata dan telinga. Bayi mulai mengikuti
benda yang bergerak dengan matanya. Ia juga mulai menggerakkan kepala ke sumber
suara yang ia dengar. Suara dan penglihatan bekerja bersama. Ini merupakan
suatu tahap penting untuk menumbuhkan konsep benda.
·
Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai menjamah
dan memanipulasi objek apapun yang ada di sekitarnya (Piaget dan Inhelder
1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi pada objek dan kejadian di luar
tubuhnya sendiri. Ia menunjukkan koordinasi antara penglihatan dan
rasa jamah (perabaan). Pada periode ini, seorang bayi juga menciptakan kembali
kejadian-kejadian yang menarik baginya. Ia mencoba menghadirkan dan mengulang
kembali peristiwa yang menyenangkan diri (reaksi sirkuler sekunder). Piaget
mengamati bahwa bila seorang anak dihadapkan pada sebuah benda yang dikenal,
seringkali hanya menunjukkan reaksi singkat dan tidak mau memperhatikan
agak lama. Oleh Piaget, ini diartikan sebagai suatu “pengiyaan” akan arti
benda itu seakan ia mengetahuinya.
·
Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan
antara sarana dan hasil tindakannya. Ia sudah mulai menggunakan sarana untuk
mencapai suatu hasil. Sarana-sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau
hasil diperoleh dari koordinasi skema-skema yang telah ia ketahui. Bayi mulai
mempunyai kemampuan untuk menyatukan tingkah laku yang sebelumnya telah
diperoleh untuk mencapai tujuan tertentu. Pada periode ini, seorang bayi mulai
membentuk konsep tentang tetapnya (permanensi) suatu benda. Dari kenyataan
bahwa dari seorang bayi dapat mencari benda yang tersembunyi, tampak bahwa ini mulai
mempunyaikonsep tentang ruang.
·
Periode 5 : Eksperimen
(umur 12 – 18 bulan)
Unsur pokok pada periode ini adalah mulainya anak mengembangkan cara-cara
baru untuk mencapai tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila
dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang ada,
anak akan mulai mecoba-coba dengan
Trial and Error untuk menemukan cara yang baru guna
memecahkan persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba mengembangkan
skema yang baru. Pada periode ini, anak lebih mengamati benda-benda
disekitarnya dan mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya bertingkah laku
dalam situasi yang baru. Menurut Piaget, tingkah anak ini menjadi intelegensi
sewaktu ia menemukan kemampuan untuk memecahkan persoalan yang baru. Pada periode
ini pula, konsep anak akan benda mulai maju dan lengkap. Tentang keruangan anak
mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-benda secara
menyeluruh bila benda-benda itu dapat dilihat secara serentak.
·
Periode Representasi (umur 18 – 24 bulan)
Periode ini adalah periode terakhir pada tahap
intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah mulai dapat menemukan cara-cara
baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal, tetapi juga
dengan koordinasi internal dalam gambarannya. Pada periode ini, anak berpindah
dari periode intelegensi sensori motor ke intelegensi representatif.
Secara mental, seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu benda dan
kejadian, dan dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran tersebut.
Konsep benda pada tahap ini sudah maju, representasi ini membiarkan anak untuk
mencari dan menemukan objek-objek yang tersembunyi. Sedangkan dalam konsep
keruangan, anak mulai sadar akan gerakan suatu benda sehingga dapat mencarinya
secara masuk akal bila benda itu tidak kelihatan lagi.
Karakteristik anak yang berada pada tahap
ini adalah sebagai berikut:
a. Berfikir melalui perbuatan (gerak),
b. Perkembangan fisik yang dapat diamati
adalah gerak-gerak refleks sampai ia dapat berjalan dan berbicara,
c. Belajar mengkoordinasi akal dan geraknya,
d. Cenderung intuitif egosentris, tidak
rasional dan tidak logis
C. Perkembangan Psikososial
Pengalaman sosial sejak dini
merupakan peranan yang penting dalam menentukan hubungan sosial dimasa depan
dan pola perilaku terhadap orang lain. Karena kehidupan anak berpusat disekitar
rumah, maka dirumahlah berasal perilaku dan sikap
sosial kelak. Perilaku sosial mengikuti pola yang cukup dapat diramalkan
meskipun dapat terjadi perbedaan-perbedaan karena keadaan kesehatan atau
keadaan emosi atau kondisi lingkungan. Pada saat dilahirkan anak tidak memilih dalam arti tidak memperdulikan
siapa yang mengurus kebutuhannya. Nyatanya anak dapat ditenangkan dengan
sentuhan lembut dari orang tua dan ASI dari seorang ibu.
Dengan bertambahnya usia anak
dan banyaknya rangsangan dari orang lain, hal ini dapat memicu perkembangan
sosial bayi yang diantaranya[1] :
·
Pada usia satu bulan, anak mulai melihat wajah orang-orang yang ada
disekitarnya, seperti wajah ibu, bapak, dan keluarga lainnya.
·
Pada usia dua sampai tiga bulan, anak dapat membedakan manusia dari
benda-benda mati dan anak tau bahwa manusialah yang memenuhi
kebutuhann-kebutuhannya. Anak juga tampak tidak senang atau kadang-kadang
menangis apabila ditinggal sendirian dan nampak senang apabila didekati orang
lain.
·
Pada usia empat sampai lima bulan, anak ingin digendong oleh siapa saja
yang mendekatinya. Anak akan memberikan reaksi yang berbeda pada wajah-wajah
yang tersenyum, suara-suara yang ramah dan suara-suara yang kencang. Anak juga
mencoba menarik perhatian bayi lain dengan cara melambungkan badan ke atas dan
ke bawah, menendang, tertawa, bermain-main dengan ludah, dan tersenyum dengan
bayi lain
·
Pada usia enam sampai tujuh bulan, anak dapat membedakan teman dan orang
asing dengan tersenyum padanya.. Pada usia ini anak juga memperlihatkan reaksi
terhadap orang dewasa, yang mana anak hanya tertarik pada orang tertentu.
·
Pada usia delapan sampai sembilan
bulan, anak mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan- gerakan sederhana
dari orang lain. Anak juga merasa ketakutan bila didekati oleh orang yang belum
dikenalinya.
·
Pada usia sepuluh sampai tiga belas bulan, anak mencoba meremas pakaian dan
rambut anak lain, meniru perilaku dan suara-suara mereka, dan bekerja sama
dalam menggunakan mainan, meskipun kadang mereka bingung bila anak lain
mengambil mainannya
·
Pada usia tigabelas sampai delapanbelas bulan, berebut mainan dengan anak
lain sudah berkurang, malahan anak lebih suka berbagi dan bekerja sama dengan
anak lainnya. Pada usia ini anak memiliki sifat yang keras kepala, tidak mau
mengikuti permintaan atu perintah dari orang dewasa.
·
Pada usia delapan belas sampai duapuluhempat bulan, anak lebih berminat
bermain dengan anak lain dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk
hubungan sosial dengan anak yang lain. Anak juga bekerja sama dengan
kegiatan rutinitas seperti berpakaian, makan, dan mandi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tugas
perkembangan adalah sesuatu tugas yang
timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Ada tiga jenis sumber
tugas perkembangan yaitu : 1) pertumbuhan fisik, 2) kematangan kepribadian dan
3) tuntutan masyarakat.
Perkembangan kognitif
bayi adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan
pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Perkembangan
psikososial adalah perkembangan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu
berhubungan dengan orang lain.
B.
Saran
Mungkin ini
saja yang dapat kami bahas dalam makalah kami ini, jika ada kesalahan mohon
kritik dan sarannya untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat untuk kami sendiri khususnya dan para pembaca.
Dengan adanya makalah ini kita bisa mengetahui perkembangan-perkembangan yang
ada pada bayi usia 2-0 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT.Remaja Rusda Karya,
2006.
Dzulkifli, Psikologi Perkembangan.Bandung: PT Remaja Rosda karya,
1986.
Muallifah,.Psycho Islamic Smart Parenting, Jogjakarta: Diva Press,
2009.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/16/enam-periode-dalam-tahapan-sensorimotor-piaget-355494.html
If you're trying hard to burn fat then you need to jump on this brand new custom keto plan.
ReplyDeleteTo create this keto diet service, certified nutritionists, fitness trainers, and cooks united to develop keto meal plans that are productive, suitable, money-efficient, and delicious.
Since their first launch in January 2019, 100's of clients have already transformed their figure and well-being with the benefits a certified keto plan can offer.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-proven ones provided by the keto plan.