BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Al-Qur’an
adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, yang diturunkan
secara mutawatir sekitar dan membacanya bernilai ibadah. Al-qur’an merupakan pedoman
serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran juga
adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang
diturunkan melalui para rasul.
Al-Qur’an yang memang betul-betul dipahami, bukan saja
dibaca akan melahirkan tokoh-tokoh Islam yang beriman dan mampu menciptakan
perubahan dalam masyarakat demi kemajuan suatu negeri. Dicontohkan disini,
negara Islam Iran yang mampu melahirkan banyak tokoh Islam yang cendekia
sehingga keberadaannya disegani oleh Amerika karna mampu menciptakan senjata
seperti nuklir. Amerika dibuat waspada oleh adanya ilmuan-ilmuan Islam ini.
Sebenarnya banyak ilmu pengetahuan yang diajarkan
dalam Al-Qur’an. Akan tetapi, kebanyakan dari kita hanya membacanya saja tanpa
mau memahami isi yang terkandung di dalamnya, agar tidak terjadi Kesalahpahaman
memaknai Islam seperti yang terjadi belakangan ini dimana banyak timbul
aliran-aliran sesat yang mengatasnamakan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Banyak timbul perpecahan di dalam umat Islam salah
satunya adalah tidak memahami kandungan ayat Al-Qur’an seperti yang telah
penulis katakan di atas. Kebanyakan dari mereka hanya membaca tapi tidak
mempelajari. Sebagai masukan, pelajarilah Al-Qur’an agar kita semua umat Islam
dapat bersatu kembali seperti pada masa Nabi.
A.
Rumusan Masalah
1. Apa saja pokok-pokok isi kandungan al-Qur’an?
2. Apa saja
kekhususan-kekhususan dari al-Qur’an?
3. Apa saja
tujuan-tujuan al-Qur’an?
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pokok-pokok isi
kandungan al-Qur’an.
2.
Untuk mengetahui kekhususan-kekhususan al-Qur’an.
3.
Untuk mengetahui tujuan-tujuan
al-Qur’an.
PEMBAHASAN
Menelaah Lebih Mendalam Kandungan Al-Qur’an
Al-Quran
adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia dari
awal diturunkan hingga hari akhir (kiamat). Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terdapat kandungan yang terbagi
menjadi beberapa hal pengertian dari masing-masing kandungan, yaitu sebagai
berikut ini:
A.
Pokok-pokok Kandungan
Al-Qur’an
1.
Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap orang. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak.
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap orang. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak.
2.
Ibadah
Ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
Ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
3.
Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau tercela. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau tercela. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4.
Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan al-Qur’an ada beberapa macam, seperti jinayat, mu’amalat, munakhat, faraidh dan jihad.
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan al-Qur’an ada beberapa macam, seperti jinayat, mu’amalat, munakhat, faraidh dan jihad.
5.
Tadzkir ( Peringatan)
Tadzkir adalah sesuatu yang memberi
peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir
juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga. Di samping itu ada juga gambaran
yang menyenangkan di dalam al-Qur’an atau disebut targhib dan
kebalikannya gambaran yang menakutkan dengan istilah lain tarhib.
6. Sejarah atau Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita
mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat
kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat
kepada Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita
mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu.
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat
yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan
manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.
Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum,
sebagai berikut:
·
Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang
mengatur hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan
dengan aqidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin atau Ilmu Kalam.
·
Hukum Amaliah, yakni hukum yang
mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia
sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini
tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syara’/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
·
Hukum Khuluqiah, yakhi hukum yang
berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk
individual atau makhluk soial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun
Ilmu yang mempelajarinnya disebut Ilmu Akhlak atau Tasawuf.
B.
Kekhususan-kekhususan
Al-Qur’an
1.
Al-Qur’an
sebagai kitab illahi
Di antara
kekhususan Al-Quran yang paling menonjol adalah bahwa ia merupakan kitab Allah,
yang mencakup kalimat-kalimat-Nya, yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan
Rasul, Muhammad SAW.
Al-Quran
merupakan roh Rabbanya, yang dengannya akal dan hati menjadi hidup, sebagaimana
ia merupakan dustur ilahy yang mengatur kehidupan individu dan masyarakat.
Telah ditetapkan hikmah Allah untuk menurunkan Al-Quran itu secara berangsur-angsur, agar ia tertanam
di dalam hati dan meresap kedalam akal. Berbagai peristiwa dipecahkan dengan
ayat-ayat Allah, berbagai pertanyaan dijawab dan hati rasulullah diteguhkan
untuk menghadapi berbagai ujian dan kesulitan beserta para sahabat, sebagaimana
firman Allah:
Artinya: “Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Quran itu tidak
diturunkan kepadanya sekali turun saja?” Demikianlah supaya kami perkuat hatimu
dengannya dan kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). Tidaklah
orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan
kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.”(Al-Furqan : 32-33).
2.
Kitab
Yang Meliputi Semua Isi Agama
a.
Syariat
dalam Al-qur’an
Jika Al-Qur’an merupakan sumber pertama bagi aqidah, maka ia juga merupakan
sumber pertama bagi syariat. Islam
adalah iman yang dibenarkan amal.Aqidah menggambar-kan iman, sedangkan
syariat menggambarkan amal. Amal ini meliputi hubungan manusia dengan Rabb-nya,
seperti ibadah yang menjadi syiar yang paling besar, seperti shalat yang
mendapat perhatian sangat besar dalam Al-Qur’an, yang dijelaskan lebih terinci
dalam hadits ketika dalam keadaan aman atau perang, ketika menetap atau dalam
perjalanan, perintah untuk menjaga shalat al-wustha, perhatian tentang sebagian
syarat-syaratnya, yaitu thaharah, semacam
mandi, wudhu’ atau mengenakan perhiasan. Begitu pula menghadap kea rah
kiblat (Baitul
Haram).
Ada pula zakat
yang disebutkan Al-Quran menyertai
shalat, yang disebutkan di dua puluh delapan tempat di dalamnya. Di sana ada
pula hubungan manusia dengan keluarganya baik istri, maupun suami, ayah, anak
dan kerabat, Al-Quran telah menjlaskan masalah ini baik disurat Makkiyaah
maupun Madaniyah. Disana ada pula yang berkenaan dengan hubungan peradaban,
material dan politik, antara sebagian umat dengan umat lain.
b.
Akhlak
Dalam AL-Quran
Di samping
Al-Quran meliputi aqidah dan syariat, ia juga meliputi Akhlak, akhlak ini juga
bisa berupa akhlak Rabbani yaitu penyatuan hubungan dengan Allah dan kedalaman takwa kepadanya, seperti
ikhlas bagi-Nya, bersandar dan Tawakkal kepadanya, mengharap rahmatnya, memetingkan kehidupan
akhirat daripada dunia, yang lazim disebut zuhud.
Al-Quran
mengannggap dua macam Akhlak, Rabbani dan Insani termasuk kesempurnaan iman dan
Takwa, karena itu kita melihat Al-Quran menyatukan iman dalam Akhlak dan
perilaku yang luhur, baik dengan Allah atau dengan manusia, perhatikan
ayat-ayat ini:
Artinya :“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah
mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka( karenanya)dan
kepada rabbmereka bertawakkal yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berُikan kepada
mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan
memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Rabbbnyadan ampunan serta rezki
(nikmat) yang mulia.” (
Al-Anfal:2-4)
c.
Dakwah
menurut Al-Qur’an
Dari ringkasan
sejarah turunnya al-Qur’an, tampak bahwa ayat-ayat Al-Qur’an sejalan dengan
pertimbangan dakwah, ketika itu berakhirlah turunnya ayat-ayat Al-qur’an dan
datang pulalah penengasan dari Allah bahwa Hari ini telah kusempurnakan
agamamu dan telah kucukupkan nikmat untukmu serta telah ku ridhai islam sebagai
agamamu ( QS 5:3). Ajaran- ajaran Al-Qur’an dapat diterapkan dalam
masyarakat karena setiap umat diungkapkan sebagai pelajaran/peringatan
bagaimana perlakuan Tuhan terhadap orang-orang yang mengikuti jejak
mereka. Sebagai suatu perbandingan bahwa
Al-Qur’an di umpamakan dengan seseorang yang menanamkan idenya dan tidak
melepaskan dirinya dari keadaan, situasi atau kondisi masyarkat yang merupakan
objek dakwah. Tentu saja metode yang digunakan nya itu sesuai dengan keadaan ,
perkembangan dan tingkat kecerdasan objek tersebut. Dan diharapkan pula agar
idenya itu berkembang pada semua tempat sepanjang masa.[1]
C. Tujuan-tujuan Al-Qur’an
Al-Quran
mengajak ke berbagai prinsip dan tujuan, yang hanya dengan itulah kehidupan
manusia akan menjadi baik.
1)
Meluruskan
akidah dan berbagai persepsi
·
Meneguhkan
sendi-sendi tauhid
Al-Quran
menganggap syirik sebagai kejahatan paling besar yang dilakukan manusia.
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia
mengampuni segala dosa yang selain syirik( itu)bagi siapa yang dikehendakinya.( An Nisa:48)
·
Meluruskan
akidah tentang nubuwwah dan risalah
·
Memantapkan
akidah iman kepada akhirat dan pembalasan
2)
Menetapkan
kemuliaan manusia dan hak-haknya
Tujuan yang
berkaitan dengan penetapan kemuliaan manusia dan perhatikan hak-haknya, dapat
dilihat dari beberapa unsur berikut:
a.
Menetapkan
kemuliaan manusia
Allah berfirman
dalam surat Al-Isra’: 70 yang artinya:
Artinya :Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam,
kami angkut mereka di dataran dan dilautan, kami beri rezeki mereka dari yang
baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.
b.
Menetapkan
hak-hak manusia
Untuk menguatkan
kemuliaan manusia ini, semenjak 14 abad yang lampau Al-Quran sudah menetapkan
apa yang digembar-gemborkan manusia pada zaman sekarang, sehingga orang yang
bodoh menganngap seruan ini merupakan produk zaman modern, yaitu apa yang disebut dengan “ Hak
Asasi Manusia”. hak manusia yang berkaitan dengan kebebasan pandangan dan
pemikiran, telah ditetapkan Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:
“ Katakanlah,
perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi”. ( Yunus : 101). Dan hak manusia untuk mendapatkan kebebasan
berkeyakinan telah ditetapkan Al-Qur’an, yaitu: “ Tidak ada paksaan dalam (
memeluk) agama (islam).” ( Al- Baqarah: 256).
c.
Menguatkan
hak-hak orang yang lemah
Al-Qur’an
menetapkan hak-hak manusia secara umum, perhatian dan peduli khusus terhadap orang-orang
yang lemah, seperti firman Allah:
Artinya: “Adapun
terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” ( Adh-Dhuha
:9).[2]
Wawasan
Al-Qur’an tentang manusia dan masyrakat
Istilah manusia
dalam al-qur’an
·
Menggunakan
kata yang terdiri dari huruf alif, nun, dan sin, semacam insane, atau nas,
·
Menggunakan
kata basyar
·
Menggunakan
kata Bani Adam, dan zuriyat adam.
Manusia dinamai
basyar, karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang
lain. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan
sekali dalam bentuk dua ( mutsanna) untuk menunjuk manusia dari sudut lahiriyah
serta persamaannya dengan manusia seluruhnya.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pokok-pokok kandungan Al-Qur’an ada 7 (tujuh), yaitu :
aqidah,
1.
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan
manusia mengenai kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap orang.
2.
Ibadah adalah segala bentuk ketaatan
yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
3.
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki
oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau tercela.
4.
Hukum yang ada di Al-quran adalah
memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan
memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah.
5.
Tadzkir adalah sesuatu yang memberi
peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT dan berupa kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman kepadaNya.
6.
Sejarah atau kisah adalah cerita
mengenai orang-orang yang terdahulu.
7.
Dorongan Untuk Berpikir yakni Di
dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan
pemikiran menusia
Kekhususan-kekhususan al-Qur’an, yaitu : al-Qur’an
sebagai kitab Illahi, dan kitab yang meliputi semua isi agama.
Tujuan-tujuan al-Qur’an yaitu : Meluruskan akidah dan berbagai persepsi, menetapkan kemuliaan
manusia dan hak-haknya.
B.
Saran
Dengan adanya penulisan
makalah ini, kami berharap supaya pembaca termasuk kelompok kami sendiri lebih
bisa memahami kandungan-kandungan dalam al-Qur’an.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
M. Quraish
Shihab. Membumikan Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 1994.
Yusuf
Al-Qaradhawi. Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, 2000.
M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Qur’an, Bandung : Mizan,2005
http://amusthofa17.blogspot.com/2012/03/isi-kand-al-qunganuran.html (diakses 13 Oktober 2014, 20.00 Wib)
GOOD BROO
ReplyDeleteMmm
ReplyDelete